“TERBENTUKNYA GENERASI YANG BERKUALITAS, BERIMAN, BERILMU, BERAKHLAK, DAN BERAMAL”.
Sabtu, 12 Mei 2012
PERANAN MADRASAH
Peranan Madrasah
BANYAK kalangan menilai kerusakan moral yang dialami oleh sebagian bangsa Indonesia dewasa ini karena tiadanya akhlak baik yang mampu membentengi diri. Karena memang akhlak baik itu sangat penting dan sejatinya tertanam kuat di setiap jiwa anak bangsa. Tanpa itu, maka hanya kehancuran yang akan terjadi.
Dari siaran televisi, masyarakat sangat mudah melihat dan menemukan contoh kerusakan moral yang tanpa disadari terus menggerus bangsa ini. Kasus korupsi, tindakan asusila, perampokan, mutilasi, perkosaan, perkelahian, dan lain-lain kian menggejala. Yang terakhir dan tampaknya sedang menjadi trend tawuran antar-siswi sekolah. Itu contoh-contoh konkretnya.
Sungguh sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak memprihatinkan, para siswa dan siswi yang merupakan generasi muda yang diharapkan akan menerima tongkat estafeta kepemimpinan bangsa Indonesia dimasa mendatang, bisanya hanya tawuran. Di Ponsel-ponsel beredar gambar adegan dua atau lebih siswi saling tinju, saling jambak, saling sepak, dan saling cakar. Ironisnya lagi, tawuran itu disaksikan oleh siswa dan siswi lainnya. Bahkan oleh gurunya. Inikah potret sebenarnya bangsa Indonesia?
Kenapa kasus-kasus seperti itu dulu tidak pernah terjadi? Banyak kalangan menyatakan, dulu di sekolah-sekolah ada mata pelajaran Budi Pekerti. Dengan budi pekerti yang baik, diharapkan para siswa jiwanya akan lembut, sopan-santun dijaga, tatakrama dijunjung tinggi, saling menghormati, dan saling menghargai. Kini semuanya itu seolah lenyap begitu saja.
Karena itu alangkah baiknya jika mata pelajaran Budi Pekerti di sekolah-sekolah dihidupkan kembali dibarengi dengan upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan setiap siswa. Memang, dalam waktu singkat upaya ke arah perbaikan akhlak bangsa Indonesia belum akan terlihat hasilnya. Tapi untuk jangka panjang, pasti akan ada hasilnya.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, insya-Allah mampu untuk menghidupkan kembali budi pekerti bangsanya, baik melalui sekolah-sekolah umum maupun madrasah. Apalagi kalau diingat bahwa jumlah madrasah di seluruh Nusantara sangatlah banyak. Madrasah memiliki peranan besar untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berakhlakul-karimah.
Menteri Agama H Muhammad Maftuh Basyuni juga mengatakan madrasah memiliki ciri khas keagamaan dalam penanaman nilai-nilai keislaman yang berdampak positif bagi perkembangan akhlak para siswa dan siswi Indonesia.
Ciri khas ini perlu dikembangkan menjadi keunggulan madrasah agar generasi bangsa yang disiapkan memiliki keunggulan moral spiritual keislaman, disamping mental intelektual keilmuan; kata Menteri Agama, seperti diberitakan Pelita, kemarin.
Apa yang dikemukakan Menteri Agama patut menjadi catatan semua pihak, agar bangsa Indonesia yang tak mungkin menghidar dari arus globalisasi bisa menghadapi segala terpaan, tantangan, dan hambatan dari manapun datangnya.****
Langganan:
Postingan (Atom)