السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Selamat Rahmad dan Berkah ALLAH, semoga tetap padamu..
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Firman ALLAH Ta’ala :
يَعْلَمُونَ ظَاهِراً مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja)
dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah
lalai. Ar-Ruum: 007.
Betapa besar arti sebuah pintu bagi kehidupan manusia, dengan dia (Pintu) itu hingga engkau dapat berlindung dari sekalian kejahatan malam dan siang
didalam rumahmu. Pintu adalah suatu pemberi kabar bagimu atas sekalian
apa-apa yang berada dibalik pintu itu, apakah ia suatu kabar yang baik
ataukah suatu kabar yang buruk.
Pintu Dunia
Pintu menuju kehidupan manusia didunia
ialah kelahiran, setelah perjanjian yang utama antara seorang hamba
dengan Tuhan-nya agar pada kala itu seorang manusia mengambil janji
kepada Tuhan-nya agar semasa ia hidup ia tiada akan ingkar dalam
memper-Tuhan-kan ALLAH dan tiada menyekutukan ALLAH dengan suatu juapun.
Dan demikianlah adanya sebelum ALLAH meniupkan ruh itu pada jasad
(janin) dalam kandungan seorang Ibu.
ALLAH Subahana wa Ta’ala berfirman:
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن
ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتَ
بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab,
“Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang
demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya
kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keEsaan
Tuhan)”. QS. Al A’raaf : 172
ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِن رُّوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan
ke dalam (tubuh) nya (manusia) roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan
bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. As-Sajdah:009.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Bersabda :
Dari ubay bin Ka’ab ia mengatakan,
“Mereka (ruh tersebut) dikumpulkan, lalu dijadikan berpasang-pasangan,
baru kemudian mereka dibentuk. Setelah itu mereka pun diajak berbicara,
lalu diambil dari mereka janji dan kesaksian, “Bukankah Aku Tuhanmu?”,
mereka menjawab “Benar”. Sesungguhnya AKU akan mempersaksikan langit tujuh tingkat
dan bumi tujuh tingkat untuk menjadi saksi terhadap kalian, serta
menjadikan nenek moyang kalian Adam sebagai saksi, agar kalian tidak
mengatakan pada hari kiamat kelak, “Kami tidak pernah berjanji mengenai
hal itu”.
Ketahuilah bahwasanya tiada Tuhan selain
Aku semata, tidak ada Rabb selain diriKU, dan janganlah sekali-kali
kalian mempersekutukanKU. Sesungguhnya Aku akan mengutus kepada kalian
para RasulKU yang akan mengingatkan kalian perjanjianKU itu. Selain itu
Aku juga akan menurunkan kitab-kitabKU”.
Maka merekapun berkata, “Kami bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan kami,
tidak ada Tuhan bagi kami selain hanya Engkau semata”.
Dengan demikian mereka telah mengakui hal
tersebut. Kemudian Adam diangkat dihadapan mereka dan ia (Adam) pun
melihat kepada mereka, lalu ia melihat orang yang kaya dan orang yang
miskin, ada yang bagus dan ada juga yang sebaliknya. Lalu Adam berkata,
“Ya Tuhanku, seandainya Engkau menyamakan di antara hamba-hambaMU itu”.
Allah menjawab, “Sesungguhnya Aku sangat suka untuk Aku disyukuri”. Dan
Adam melihat para nabi di antara mereka seperti pelita yang memancarkan cahaya pada mereka”. (HR. Ahmad)
Hingga kemudian benarlah suatu kejadian
itu bermula daripada manusia itu, oleh karena pintu dunia baginya telah
di buka oleh ALLAH Tabaraka wa Ta’ala dengan sekalian Kehendak lagi
Pengetahuan-Nya. Dan manusia telah mengakui lagi diambil ALLAH kesaksian
atas mereka, mereka (manusia) berkata bahwa sesungguhnya tiada Tuhan
selain daripada ALLAH semata. Hingga kemudian, ALLAH Tabaraka wa Ta’ala menghimpunkan ruh manusia
itu kedalam tubuh (Janin) dalam kandungan(Rahim) sang Ibu. Serta merta
sekalian manusia, tiadalah seorang juapun yang luput dari persaksian
itu. Karenanya ALLAH Tabaraka wa Ta’ala mengutus empat orang Nabi/Rasul
untuk membawa risalah-Nya yaitu untuk memperkenalkan ALLAH kepada semua
ummat manusia, Oleh karena dengan fitrah ALLAH yang mulia bahwa bagi
semua manusia mesti terlupa akan perjanjian nafs (alam ruh) dikala
manusia itu menjalani dunianya. Seumpama Nabi Daud Alaihissalam dengan
Zabur ditangannya, Nabi Musa Alaihissalam dengan Taurat, serta Nabi Isa
Al-Masih Alaihissalam dengan Injil ditangan-Nya, hingga kemudian Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan A-Qur’an. (Afwan, bahwa
dalam keempat agama samawi ini tidak ada yang bernama Agama kristen,
Insha ALLAH..akan saya posting pada kesempatan yang lain).
Maka akhi lagi ukhti sekalian manfaatkan sekalian waktu dan kehidupan didunia dengan berbanyak-banyak ibadah
kepada ALLAH, dan janganlah sekali-kali engkau menunggu waktu dimana
niatmu untuk bertaubat di suatu masa nanti yang tiada engkau ketahui,
melainkan bertaubatlah sejak dini. Walau sekiranya engkau tiada berbuat
banyak atas dosa-dosa besar namun tiadalah jua luput daripadamu atas
dosa-dosa kecil itu. Jikalaulah engkau berusia muda, maka
bertaubatlah..sedang amalan disisa jatah hidup yang hendak engkau
peroleh adalah terlebih banyak untuk engkau kumpulkan. Dan merugilah
bagi yang berniat bertaubat di masa tuanya,
sedang ia tiada beroleh amalan yang banyak melainkan masa mudanya yang
tersiakan karena perdaya kehidupan dunia ini. Dan bertaubatlah..selagi
jasad masih bernyawa.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
Ibnu umar Ra, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memegang pundaku lalu bersabda’ Jadilah engkau di dunia laksana orang asing
atau orang yang menyebrangi jalan, “bila engkau berada di sore hari,
maka jangan menunggu datangnya pagi; dan bila engkau di pagi hari, maka
jangan menunggu datangnya sore, Manfaatkan waktu sehatmu sebelum
sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu (HR Bukhari)
Pintu Akhirat
Sedang pintu menuju pada kehidupan
akhirat itulah ajal manusia, ketika seorang malaikat ALLAH hampir
daripada manusia itu sebagai pertanda bahwasanya saatnya manusia itu
dikembalikan kepada Rabbnya Yang Maha Mulia. Yang mana tiadalah ia
membawa seuatu apapun yang ia peroleh selama ia hidup di muka bumi melainkan hanya amalannya semata.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
Dari Anas ra, ia berkata
bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “yang mengikuti
mayat itu ada tiga , yaitu : Keluarga, harta benda, dan amal
perbuatannya , yang dua kembali dan yang satu tetap bersamanya yaitu keluarga dan harta bendanya kembali dan amal perbuatannya tetap bersamanya (Hr Bukhari dan muslim)
Dan pintu itu telah terbuka, malaikat
telah merenggut seorang manusia atas panggilan Rabbnya. Kehidupan
didunia yang dahulu bergelimang harta benda kini tiada lagi melainkan
amalannya itulah yang diperhitungkan disisi Tuhannya.
Firman ALLAH Ta’ala :
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ
وَيُرْسِلُ عَلَيْكُم حَفَظَةً حَتَّىَ إِذَا جَاء أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ
تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لاَ يُفَرِّطُونَ
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga,
sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu,
ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami
itu tidak melalaikan kewajibannya. Al-An’aam : 061
Karenanya wahai akhi lagi ukhti sekalian,
engkau bawalah suatu cindera mata yang indah untuk ALLAH ketika engkau
hendak menemui-Nya kelak sekembalinya kamu dari dunia ini. Sesungguhnya
cindera mata itu adalah amalan ibadahmu
yang baik lagi banyak, sedang ALLAH menyambut kehadiratmu disisi-Nya
dengan senyum-Nya dan berkata “kemarilah hambaku..sesungguhnya engkau
termasuk pada golongan manusia yang mendapat Rahmad-Ku”.
Sedang bagi orang-orang kafir yang telah
menyalahi perjanjian mereka di alam ruh maupun muslim yang berlumur dosa
tiadalah bagi mereka kesukaan disisi ALLAH melainkan Murka-Nyalah di
atas wajah-wajah mereka, sedang cindera mata dalam genggamannya itu
adalah lusuh dan berbau busuk dan tiadalah diterima amalan – amalan mereka oleh karena dosa-dosa besar yang terlampau banyak.
Tiadakah engkau sadar wahai akhi lagi
ukhti sekalian..bahwa ketika ALLAH hendak meniupkan ruh kejasadmu
terdahulu adalah ALLAH memberimu bingkisan menuju duniamu dan akan
engkau bawa pula bingkisan itu kehadapan ALLAH ketika engkau kembali
pada-Nya. Maka disisa jatah hidup yang tiada akan berlangsung lama ini,
janganlah engkau siakan dengan tipu daya dunia yang sifatnya memperdaya.
Pertanyaannya : Sudahkah antum/anti mempersiapkan sebaik-baik bingkisan itu untuk dibawa kepada ALLAH ??
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
“Perbandingan dunia dan akhirat adalah
seperti seseorang yang mencelupkan jari tangannya ke dalam laut lalu
diangkatnya dan dilihatnya apa yang diperolehnya”. (HR Muslim dan Ibnu majah)
Demikianlah manusia, ia mengira bahwa
kehidupannya didunia belumlah cukup sedang ia telah kembali pada
Rabbnya. Dan ketika menemui Tuhannya tiadalah ia bersuka cita di muka bumi
melainkan sekejap saja dan akan ia dapati hasil daripada apa-apa yang
ia upayakan dahulunya didunia. Melupakan ALLAH dan ajaran-Nya semasa
manusia hidup didunia menjadikannya hidup dengan sia-sia, sedang bagi
yang senantiasa mengingat ALLAH dan mengikuti ajaran-Nya semasa hidup
didunia, maka sesungguhnya itulah kemenangan yang besar baginya. Dan
suatu penyesalan karena perkara dunia, tiadalah berlangsung lama. Sedang
penyesalan karena perkara akhirat itulah yang baka, dan terpenjaralah ia sepenuhnya dalam penyesalannya untuk selama-lamanya. Wallahu Ta’ala A’lam
Jika terdapat suatu perkataan yang tiada
berkenan bagimu, maka kepada ALLAH aku memohon ampun sedang kepada kamu
sekalian aku memohon maaf.
Jazzakumullahu khairaan katsiron..
http://tausyah.wordpress.com/2012/07/01/perjanjian-nafs-alam-ruh-dan-bingkisan-manusia-untuk-allah-dibalik-dua-pintu-manusia-dunia-dan-kelahiran-serta-akhirat-dan-kematian-serta-bertaubatlah-selagi-jasad-masih-bernyawa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar